Empat Kesalahan Strategi Digital

Empat Kesalahan Strategi Digital

Oleh : Bibit Sudarsono, 12 February 2016 - 14:14 WIB

Empat Kesalahan Strategi Digital - Dalam Harvard Business Review, Umar Haque membuat sebuah tulisan menarik: “Your Digital Strategy Shouldn't Be About Attention.” Ia menjelaskan bahwa konsumen sudah bosan dengan strategi-strategi cari perhatian. Strategi digital sudah berubah, bukan lagi tentang attention, tetapi jauh lebih dalam, sesuatu yang lebih bernilai.

Menurut Umar Haque, ada 4 kesalahan yang sering dilakukan para digital strategist saat ini:

Titillating, not educating

Masih ingat kan iklan Indosat yang jadi kontroversi?

indosat bully bekasi

sumber: beritabekasi.co.id

Iklan tersebut berusaha mencari perhatian public dengan menunggangi ramainya olok-olok netizen terhadap kota Bekasi di Twitter. Namun apa yang terjadi? ia dimarahi olehpemerintah dan tokoh Betawi, dan membuat Indosat harus meminta maaf dan membuat kegiatan CSR Car Free Day di sana.

Strategi digital tak lagi sekedar mengedukasi konsumen tentang benefit dari produk yang dijual, tapi lebih jauh lagi dengan mengedukasi mereka untuk meningkatkan kualitas hidupnya.


Making zombies, not superheroes
Maksud making zombies di sini adalah menganggap konsumen bukan manusia yang punya akal sehat, mereka dibombardir dengan iklan-iklan yang bombastis. Misal, jika anda pake parfum ini, anda akan dikerubuti perempuan cantik. Awalnya sih mereka akan mencoba, tapi ketika tahu bahwa itu tak sesuai dengan yang dipromosikan, mereka jadi akan berbalik jadi musuh Anda.

Jadikan mereka superhero dengan kekuatan superpower, contohnya adalah ini: Biarkan mereka melihat lebih jauh dari yang sebelumnya.

Infecting not connecting

Viralitas adalah holy grail dalam strategi digital marketing, sementara tujuan bisnis adalah: connection. Viralitas sifatnya dangkal dan sekejap, sementara connection sifatnya dalam dan long lasting.
Connection berarti beyond marketing, membangun relasi yang dalam. Connection berarti anda bertindak untuk menjadi penasihat, juga mentor atas konsumen Anda.
Contoh kasus
Mr. Porter berikan detail ukuran yang sangat akurat, tak seperti kebanyakan toko online pakaian yang lain.

mrporter help

Mr. Porter menyediakan Style Advisor buat konsumen, dimana mereka bisa kapan dan di mana saja bertanya terntang fashion yang cocok buat mereka.
Atau jika konsumen tidak tahu mau ngapain, bisa belajar bagaimana cara bikin kopi yang enak.

cara membuat kopi mr porter

Sumber: mrporter.com

Communicating, not elevating

Alat-alat digital memungkinkan para marketer untuk komunikasi secara mudah dan murah dalam volume yang besar. Tapi saat ini komunikasi saja tidak cukup.
Social media diwarnai kekecewaan, kemarahan, trolling. Maka tantangan saat ini tak lagi sekedar berkomunikasi, tetapi elevating.
Social media bisa anda gunakan untuk menyampaikan promosi yang “creepy,” atau bisa juga Anda gunakan untuk membuat klub buku, support group, counseling center  , atau beasiswa. Anda bisa merasakan bedanya.

Tantangan strategi digital tak lagi membangun brand dan berkomunikasi, tapi membangun trust, respect juga cinta.
Berhentilah mencari perhatian mereka, tapi berikan perhatian penuh buat mereka. Fokuslah pada apa-apa yang paling berarti buat mereka: merasa tertipu, formulir yang terlalu ribet, dan kesulitan lain. Tingkatkan kualitas hidup mereka. Jangan sekedar membangun loyalitas mereka, tapi kita harus loyal ke mereka.
Bantulah mereka untuk meraih hidup yang kaya akan makna, kebahagiaan dan tujuan. Dari semua itu, merekalah yang membantu anda menemukan sesuatu yang lebih mulia, true, dan lebih baik dibandingkan sekedar strategi.

 

Sumber : (http://abah.me/empat-kesalahan-strategi-digital/)

 

 

 


Baca Juga :