Hamzah Izzulhaq Pemilik Bimbel Bintang Solusi dan Pengusaha Sofabed
Oleh : Bibit Sudarsono, 18 February 2016 - 17:27 WIBHamzah Izzulhaq Pemilik Bimbel Bintang Solusi dan Pengusaha Sofabed - Hamzah adalah panggilan akrab seorang enterperneur dengan nama lengkapHamzah Izzulhaq, Hamzah adalah salah satu contoh enterperneur muda yang sukses dengan usaha membangun Franchase atau dalam bahasa indonesia disebut dengan Waralaba, yaitu sebuah metode dalam sistem distribusi barang atau jasa, dia juga sebagai Direktur di CV Hamasa yang bergerak dalam bidang kerajinan sofa bed.
Hamzah terlahir dari keluarga menengah sederhana. Sang ayah berprofesi sebagai dosen sementara ibunda adalah guru SMP. Secara ekonomi Hamzah tak kekurangan, dia senantiasa menerima uang saku dari orangtuanya, namun karena terdorong oleh rasa ingin mandiri dan memiliki uang saku yang lebih banyak, maka Hamzah rela menghabiskan waktu senggangnya di masa SMP untuk mencari penghasilan bersama dengan teman-temannya yang secara ekonomi masuk dalam kategori kurang mampu.
Dia sudah mulai belajar bisnis sejak masih duduk di bangku kelas 5 SD dengan menjual beberapa macam permainan seperti kelereng, petasan, dan berbagai macam permainan yang sangat digemari anak-anak, tidak hanya itu, dia juga pernah menjual koran, layanan ojek payung saat hujan dan mengamen besama teman-temannya. Dia senang bergaul dengan teman-temannya dari kalangan tidak mampu atau menengah kebawah, sebab mereka tidak gengsi atau malu-malu untuk diajak ngamen atau jualan koran. Dia dan teman-temannya melakukan hal itu secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya, sehingga keterampilannya dalam mencari duit berlanjut sampai ke jenjang SMP.
Pada waktu SMP dia senang bermain di warnet sehingga uang saku yang diberikan orang tuanya kurang sehingga dari situ dia mulai mencari duit sendiri. Hobinya dalam bermain game online ternyata membuahkan nilai rupiah juga, pasalnya dia sering meraih level paling tinggi dalam suatu permainan game, kemudian ketika dia sudah meraih level game tertinggi, maka dia jual akunnya kepada rekan atau lawan permainannya secara online, dari hobi tersebut dia pernah menjual level atau untuk satu akun gamenya senilai Rp 1,2 juta.
Mulai beranjak dewasa pada usia 18 tahun atau pada waktu masih di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Hamzah sudah mulai merintis untuk berbisnis secara serius dalam bidang penjualan pulsa dan buku sekolah setiap pergantian semester dengan cara melobi kepada pamannya yang kebetulan bekerja di sebuah toko buku besar di jakarta untuk menjadi distributor dengan diskon sebesar 30% per buku. Buku itu kemudian dia jual ke teman-teman dan kakak kelasnya, setrategi yang dia lakukan adalah dengan memberikan diskon kepada mereka 10%, sehingga dari usahanya tersebut Hamzah mendapatkan keuntungan 20% dari setiap buku yang berhasil dia jual dan jika di kalkulasi pendapatannya selama 1 semester adalah Rp950.000
Setelah Hamzah merasa cukup mempunyai modal dari hasil usahanya di sekolah maka dia mencoba melakukan terobosan konter pulsa tetapi sayangnya dalam 3 bulan gulung tikar karena beberapa faktor seperti rekannya yang kerap gunakan pulsa namun tak bayar, dan masih ditambah lagi dia sering merasakan bahwa pulsanya sering habis dikonsumsi sendiri, sehingga saat itu dia merasa down, tapi pada akhirnya dia kembali bangkit setelah membaca buku-buku bisnis dan motivasi pengembangan diri seorang entrepreneur.
Dari sisa tabungannya Hamzah menggunakannya untuk jualan pulsa lagi dan membeli alat pembuat pin pada waktu kelas 2 SMA, tapi masih saja dia mengalami kerugian dari usahanya tersebut, dikarenakan dia tidak menguasai teknik dalam pembuatan pin, sehingga produksinya banyak yang gagal dan Ayahnya marah besar.
Hamzah tidak putus asa dan kembali lagi merenungi kesalahannya dan membaca biografi pengusaha-pengusaha besar. Tak lama kemudian ia berjualan snack-snack roti dan meraup keuntungan 5 jutaan. Pada pertengahan kelas 2 SMA, ia menangkap peluang bisnis lagi. Ketika sedang mengikuti seminar dan komunitas bisnis pelajar bertajuk Community of Motivator and Entrepreneur (COME), Hamzah bertemu dengan mitra bisnisnya yang menawari usaha franchise bimbingan belajar (bimbel) bernama Bintang Solusi Mandiri. Rekan bisnis Hamzah itu juga masih sangat muda, usianya baru 23 tahun. Tapi bimbelnya sudah 44 cabang.
Hamzah lalu diberi prospektus dan laporan keuangan salah satu cabang bimbel di lokasi Johar Baru, Jakarta Pusat, yang kebetulan ingin di-take over dengan harga jual sebesar Rp175 juta. Dengan hanya memegang modal Rp5 juta, pengusaha muda lulusan SMAN 21 Jakarta Timur ini melobi sang ayah untuk meminjam uang sebagai tambahan modal bisnisnya. Hamzah meminjam Rp70 juta dari ayah nya yang seharusnya uang itu ingin dibelikan mobil. Ia lalu melobi rekan nya untuk membayar Rp75 juta dulu dan sisanya yang Rp100 juta dicicil dari keuntungan tiap semester. Alhamdulillah, permintaan nya dipenuhi.
Di bisnis bimbel ini peruntungan Hamzah tiba. Dari franchise bimbel itu, bisnis Hamzah berkembang pesat. Keuntungan demi keuntungan selalu diputarnya untuk membuat bisnisnya lebih maju lagi. Kini, Hamzah telah memiliki 3 lisensi franchise bimbel dengan jumlah siswa diatas 200 orang tiap semester. Total omzet yang diperolehnya sebesar Rp360 juta/semester dengan nett profit sekitar Rp180 juta/semester.
Merasa bisnis bimbelnya sudah mulai stabil dan bisa didelegasikan. Hamzah melirik bisnis sofabed di daerah Tangerang. Sebuah perusahaan sofabed yang sudah jalan tiga bulan dia beli dan dia kembangkan. Perkembangannya yang cukup pesat membuat Hamzah bisa mengantongi omzet 160 juta perbulan.
Sejak bulan Agustus 2011, bisnis Hamzah telah resmi berbadan hukum dengan nama CV Hamasa Indonesia. Lulusan SMA tahun 2011 ini duduk sebagai direktur utama di perusahaan miliknya yang omzetnya secara keseluruhan mencapai Rp100 juta per bulan.
Sumber : (http://totaltren.blogspot.com/2014/10/biografi-hamzah-izzulhaq-pengusaha-muda-sukses.html)