Andrian Suteja Pemilik Sudimampir Rajanya Seafood Tasikmalaya
Oleh : Fitra Septia Nugraha, 14 November 2016 - 08:49 WIBAndrian Suteja kelahiran 31 Januari 1992 ini, selain Sebagai alumni Akademi Bina Sarana Informatika Tasikmalaya ia juga adalah seorang Wirausaha muda yang sukses dibidang kuliner. Andrian Suteja atau yang akrab dipanggil dengan Andrian telah berhasil dan sukses menjalankan usahanya yaitu Sudimampir. Sudimampir ini bergerak di bidang wisata makanan laut (Seafood) yang pertama di Tasikmalaya. Dan menjadi raja makanan Seafood No 1 di Tasikmalaya sampai saat ini. Menu makanan yang lezat dan harga yang murah siap memanjakanan lidah para pelanggan. Menu yang disajikan diantaranya Kerang, udang, cumi, kepiting dll. Harganya pun bervariatif mulai dari Rp.12.000 – 50.000.
Usaha ini merupakan usaha keluarga yang telah berjalan dari tahun 1982. Awal mula berdirinya Sudimampir ini terinspirasi dari usaha seafood tahun 70an di Jakarta dan merupakan usaha paling sukses di eranya. Seorang teman ayahnya yang dulu bekerja sebagai karyawan usaha seafood telah pensiun, dan mengajak ayahnya untuk bekerja sama membentuk usaha di bidang kuliner makanan laut (Seafood) di Tasikmalaya. Bermodalkan pengalaman bekerja di resturant seafood tersukses tersebut ayah dan temannya pun memulai usaha dengan membuka usaha seafood tenda di Jln.Dokar yang sekarang di bangung restaurant Bebek Haji Slamet.
Andrian Suteja kemudian meneruskan usaha ayahnya tersebut. Disini menjadi tantangan tersendiri bagi andrian karenanya untuk menjaga agar pelanggan tak kabur dan mempertahankan citarasa asli serta mengembangkan dan meningkatkan usaha yang telah di bangun ayahnya ke level yang lebih tinggi. Berbekalkan ilmu yang di dapat dari kuliahnya di BSI Tasikmalaya dan juga kegiatan-kegiatan yang di adakan oleh lembaga yang ada di BSI yaitu BEC seperti seminar, workshop, coaching dll. Memberikan ilmu dan wawasan yang bermanfaat bagi usahanya untuk bisa berkembang.
Perjalanan karir usaha Andrian tidak langsung menuju puncak kesuksesan dan tidak selamanya berjalan lancar seperti yang di harapkan. Di tahun pertamanya ia mengalami beberapa masalah mulai dari ditipu pegawai yang memanipulasi pendapatan penjualannya, dan yang paling berat di usir dari lokasi tempat ia berjualan. Berada di bawah tekanan yang membuat ia tergoda untuk menyerah dan menutup usaha seafoodnya. Tetapi rasa tanggung jawab membuatnya memaksakan diri untuk berusaha lebih keras dan bisa menunjukan kepada orangtuanya bahwa usaha seafood ditangannya bisa menuai kesuksesan. Alih-alih tutup warung, ia memutar otak untuk membuat warungnya berdenyut.
Setelah ia mengalami ujian yang sempat membuatnya down, ia pun memulai lagi usahanya dengan lokasi yang baru dan harapan yang baru. Lokasinya tersebut berada di De Wendis. Belajar dari pengalaman kini ia lebih selektif dalam mepekerjakan karyawannya karena sudah seringkali ia berganti pegawai dan kebanyakan dari merekati dak jujur. Saking sulitnya mencari pegawai yang dapat dipercaya seperti yang diharapkan. Andrian memutuskan untuk saat ini lebih mengutamakan pegawainya dari pihak keluarga, baik itu saudara dekat maupun jauh yang sedang membutuhkan pekerjaan. Ia merangkul keluarganya tersebut untuk bersama-sama membangun usahanya menjadi sukses.
Kerja keras dan tekad yang kuat untuk membangung usahanya kinipun memuai hasilnya. Dari hari ke hari bulan ke bulan usahanya terus merangkak naik hingga sekarang ia bisa memperoleh omset sekitar 30 juta/bulan. Kesuksesannya pun tidak berhenti sampai disitu kini ia telah bisa membuka cabang baru yang berada di Pasar Mambo depan Bunga Cintya. Andrian pun kini mempunyai target dan harapan untuk membeli rumah yang berada di depan jalan agar bisa dijadikan tempat usahanya serta membuat sebuah restaurant Seafood yang besar.
Kesuksesan adalah hasil perjuangan yang keras, maka dari itu pantang menyerah, bertanggung jawab dan terus maju adalah kunci dari semua itu.