KERJA SEUMUR HIDUP ATAU BERWIRAUSAHA?

KERJA SEUMUR HIDUP ATAU BERWIRAUSAHA?

Oleh : Elah Nurlelah, 10 January 2017 - 16:16 WIB

Nabi SAW bersabda: tangan di atas lebih baik dari pada tangan bawah, mulailah orang yang wajib kamu nafkahi, sebaik-baik sedekah dari orang yang tidak mampu (di luar kecukupan), barang siapa yang memelihara diri (tidak meminta-minta) maka Allah akan memeliharanya, barang siapa yang mencari kecukupan maka akan dicukupi oleh Allah.

Dari hadis diatas di jelaskan bahwa memotivasi kita agar dapat menjadi tangan di atas dari pada tangan di bawah, yaitu mampu memberi dan membantu orang yang membutuhkan bantuan kita. Dan menganjurkan kita agar selalu bekerja keras agar bisa mencukupi diri kita dan bisa membantu orang lain. Islam mencela orang yang mampu untuk bekerja dan memiliki badan yang sehat tetapi tidak mau berusaha keras. Karena perbuatan tersebut merupakan salah satu sifat dari pemalas, Nabi menyatakan bahwa usaha yang paling baik adalah berbuat sesuatu dengan tangannya sendiri dengan syarat jika di lakukan dengan baik dan jujur.

Perbuatan tangan di atas merupakan sifat yang mulia jika di lakukan dengan tulus dan ikhlas, menjadi seorang yang dermawan itu akan sangat baik dan berdampak pada keluarga kita terutama pada diri kita sendiri. Jika kita mempunyai sikap yang dermawan suka membantu dan memberi pada orang yang membutuhkan bantuan kita, secara tidak langsung maka derajat kita akan tinggi selain di hadapan manusia maupun di hadapan Tuhan. Untuk menjadi seorang yang dermawan di butuhkan etos kerja yang tinggi agar kita tidak malas dalam bekerja dan mempunyai semangat untuk perjuangan hidup dan yang paling penting adalah tidak mengandalkan atau menggantungkan hidup kita pada orang lain, Ini merupakan dasar kewirausahawan.

Oleh karena itu, kita di ajarkan bagaimana menjadi seorang pengusaha yang mapu bekerja keras sehingga kita mampu memberi dari pada meminta. Etos kerja yang tinggi itu sangatllah di butuhkan dalam kehidupan, sebab jika seorang mempunyai etos kerja yang tinggi dia akan melakukan pekerjaan tersebut dengan tulus dan ikhlas dan sesuai dengan syariat Islam. Allah menyukai orang kuat dan mau berusaha, serta mampu menciptakan kreasi baru yang lebih baik untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tanamkanlah sikap wirausahawan yang menjadi salah satu indikator menjadi seorang yang Dermawan, berwirausahalah mulai saat ini dengan menjunjung etos kerja yang tinggi agar tujuan hidup yang kita inginkan dapat tercapai.

JANGAN MAU SEUMUR HIDUP JADI ORANG GAJIAN!!

Mari kita renungkan!

Jika saat ini anda memiliki gaji Rp. 3 juta perbulan. Maka penghasilan seumur hidup yang anda kumpulkan hanya Rp. 1.080.000.000,- dengan asumsi masa kerja 30 tahun tanpa ada kenaikkan promosi dan tidak ada inflasi. Itupun dengan syarat uang gaji tersebut anda simpan saja tidak boleh dikutak-katik buat makan, minum, menyekolahkan anak, bayar listrik, bayar telepon dan lain-lain.

Sekarang saya ingin bertanya kepada anda para karyawan, ”Pernahkah anda menghitung berapa penghasilan anda pertahun, perminggu dan perjam dari gaji yang anda terima sebagai seorang karyawan?”. Tidak pernah kan?. Pasti yang selalu anda hitung dan paling anda ingat adalah jumlah penghasilan anda perbulan. Benar bukan?     

Misalkan karena bekerja terpaksa dengan gaji Rp.1.000.000/bulan atau dengan jabatan yang hebat anda digaji besar, tapi sisanya Cuma Rp.1.000.000, berapa lama dibutuhkan waktu untuk memiliki simpanan 1 MILYAR ?........
1.000 bulan! Itupun kalau uangnya hanya anda simpan dan tidak dipergunakan sama sekali.

Valentino Dinsi, Presiden Let's Go Indonesia, penulis buku best seller “JANGAN MAU SEUMUR HIDUP JADI ORANG GAJIAN” pernah bertanya kepada pedagang bakso di dekat rumahnya di Cibubur, Bakso Danau namanya.

”Pak, berapa omset Bapak perhari?”
”Ya antara 5 s/d 7 juta lah!” jawab pedagang bakso tersebut.

Wow.... Luar Biasa!. Itu artinya penghasilannya 150 juta hingga 210 juta perbulan. Kalau keuntungannya 50 % dari omset, berapa puluh juta yang diterimanya setiap bulan?

Tukang bakso saja bisa lebih sukses dan kaya dari kita, padahal mungkin tidak berpendidikan tinggi atau memiliki gelar yang mentereng seperti anda yang lulusan perguruan tinggi. Lalu bagaimana bisa? ITULAH ENTREPRENEUR (PENGUSAHA).

Kalau kita memiliki keyakinan dengan kemampuan dan skill kita, kenapa tidak kita coba mulai rintis usaha kita sendiri ? kita yang jadi bosnya, kita yang menentukan seberapa besar penghasilan kita setiap bulannya, dan kita masih memiliki kebebasan untuk melakukan segudang aktivitas lainnya, yang bisa saja aktifitas tersebut memiliki peluang untuk menjadi pintu rezeki yang melimpah bagi anda, …JIKA ANDA BERANI DAN KREATIF....

Mulailah berpikir. Sudah cukup banyak pengangguran berijazah saat ini. Jangan jadikan daftar penganggur bertambah lagi dengan masuknya nama anda di dalamnya. Jadikan diri kita bagian dari solusi untuk mengurangi pengangguran tersebut.


Baca Juga :